Pasang Banner

Pasang Banner
Pasang Banner

Senin, 13 Mei 2019

Budidaya Dan Persyaratan Tumbuh Tanaman Cengkeh


Image result for persyaratan tumbuh tanaman cengkeh

Cengkeh adalah salah satu bumbu yang sering digunakan sebagai bumbu dari berbagai hidangan seperti sup konro, sup ayam, sup bening Banjar, dan masih banyak lagi. Selain digunakan sebagai bumbu masakan, cengkeh juga digunakan sebagai obat tradisional. Tidak heran para petani mulai melihat budidaya tanaman cengkeh yang potensial ini.
Sejarah Singkat Cengkeh
Sebelum memulai budidaya cengkeh, Anda bertanya lebih dalam tentang sejarah tanaman ini sebelumnya. Cengkeh adalah salah satu spesies asli Indonesia yang berasal dari Pulau Maluku. Asal usul cengkeh berasal dari daerah "Empat Gunung Maluku Islands" yaitu Ternate, Moti, Tidore, dan Makian.
Cengkeh telah dikenal luas di Indonesia dan beberapa negara tetangga sejak beberapa abad sebelum masehi. Ini karena pedagang Arab dan Cina membawa cengkeh dari Indonesia ke Eropa.
Orang Eropa menggunakan cengkeh sebagai bumbu, obat tradisional, wewangian, bahkan untuk mengawetkan makanan. Ini tentu bermanfaat bagi masyarakat Eropa karena mereka akhirnya dapat melestarikan makanan untuk beberapa musim.
Manfaat cengkeh sangat beragam, terutama sebagai pengawet alami yang membawa masa kelam bagi masyarakat Indonesia. Orang Eropa yang tidak puas dengan hasil rempah-rempah yang diperoleh dari pedagang Arab dan Cina, mulai berpikir untuk mengumpulkan komoditas cengkeh dengan harga yang sangat murah, tetapi hasilnya diperoleh.
Mengapa Budidaya Cengkeh Sangat Menjanjikan?
Mungkin pertanyaan dalam benak Anda adalah tentang berpikir tentang membudidayakan cengkeh. Mengapa tidak pala atau rempah-rempah lainnya? Bukankah Indonesia negara yang kaya rempah?
Memang benar bahwa Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah. Kecuali untuk semua rempah-rempah, cengke adalah komoditas yang paling menjanjikan karena harga tinggi dan permintaan pasar. Beberapa negara.
Banyak cengkeh dibutuhkan oleh berbagai bisnis seperti rokok kretek, kosmetik, obat-obatan, dan bahan masakan siap pakai. Hal ini menyebabkan permintaan cengkeh tidak pernah mati. Karena permintaan yang tinggi ini, harga jual cengkeh juga naik, yaitu Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000 per kilogram.
Image result for tanaman cengkehSayangnya, tingginya permintaan tanaman cengkeh tidak disertai dengan kapasitas budidaya cengkeh yang tinggi. Hal ini menyebabkan cengkeh dikenal luas oleh masyarakat sebagai minat yang penting. Ini ironis, bukan? Indonesia, yang dijajah oleh Belanda karena cengkeh, malah membalikkan rempah ini.
Namun, Anda bisa memanfaatkan kekurangan ini. Karena tidak banyak petani yang dapat membudidayakan cengkeh, Anda memiliki peluang bisnis yang cukup besar dengan pesaing kecil.
Selain itu, membudidayakan cengkeh relatif mudah. Memang, dalam hal penanaman dan perawatan diperlukan keterampilan khusus, tetapi itu tidak berarti Anda tidak dapat melakukannya, bukan?
Modal yang digunakan untuk budidaya cengkeh juga relatif terjangkau. Untuk penyediaan benih cengkeh, Anda hanya perlu mengeluarkan dana sekitar Rp 2.500.000,00. Jika Anda dapat merawat tanaman dengan baik, modal yang disalurkan untuk benih dan peralatan lainnya akan terbayar.
Persyaratan untuk Budidaya Cengkeh
Cengkeh bukan tanaman yang bisa tumbuh subur di dataran tinggi dengan suhu sangat rendah. Itulah sebabnya cengkih tidak dapat tumbuh di negara-negara Eropa yang memiliki suhu sangat dingin di musim-musim tertentu.
Tanaman cengkeh dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis yang cocok untuk 200 LU hingga 200 LS. Suhu yang dibutuhkan oleh tanaman cengkeh untuk menumbuhkan pinggiran kota mencapai 21 hingga 35 derajat Celcius dengan kebutuhan iklim yang dibutuhkan lembab dan panas dan musim kemarau tidak terlalu panjang.
Selain iklim dan suhu, tanah juga memiliki peran yang sangat penting dalam budidaya cengkeh. Tanah yang cocok untuk budidaya cengkih adalah tanah laterit dan aluvial. Selain itu, tanah yang perlu digunakan untuk menanam cengkeh harus tanah longgar dan dalam.
Kedalaman tanah yang dalam sangat penting, karena cengkeh adalah tanaman dikotil dengan akar tunggang. Karena itu, kedalaman tanah harus 2 atau 3 meter. Terlepas dari tanah gembur dengan ketinggian antara 2 hingga 3 meter, tanah yang baik dan sistem irigasi aerasi - misalnya, tanah berpasir - sangat cocok untuk budidaya cengkeh.
Terlepas dari jenis tanah, Anda juga perlu memperhatikan keasaman dalam tanah. Tanaman cengkeh akan cepat memperbaiki kerusakan akar jika ditanam di tanah dengan tingkat keasaman kurang dari pH 4,5. Tanah dengan kadar asam seperti ini perlu memiliki kadar air tanah yang tinggi dan saluran udara yang buruk.
Di sisi lain, tanah dengan lebih dari 7 tingkat keasaman juga tidak dapat digunakan untuk membudidayakan cengkeh. Tanah yang seperti ini cenderung memiliki kadar air yang rendah yang dapat membuat tanaman cengkeh mengalami kekeringan lalu mati. Jadi, pastikan tanah yang digunakan untuk budidaya cengkeh memiliki tingkat keasaman antara 4,5 hingga 7.



Minggu, 12 Mei 2019

Cara Mudah Dan Sederhana Budidaya Tanaman Serai Wangi


Bagi Anda pecinta masakan tradisional, tentu Anda tahu jenis rempah-rempah. Rempah-rempah adalah salah satu jenis tanaman yang sering digunakan sebagai salah satu bahan atau bahan untuk pelengkap masakan.  Berikut ini akan kita ulas bagaimana Cara Mudah Dan Sederhana Budidaya Tanaman Serai Wangi.

Ada banyak jenis rempah asli Indonesia yang saat ini sedang diekspor ke banyak negara. Mulai dari pala, jahe, lada, serai, dan banyak lagi, pada awalnya rempah-rempah diekspor karena memiliki nilai jual yang tinggi. Salah satu jenis rempah yang sering dicari oleh orang-orang di pasaran, yaitu serai.
Serai sendiri memiliki banyak varietas atau jenis, dari sekian banyak varietas yang memiliki serai harum adalah salah satu jenis serai yang paling terkenal. Bisa dibilang, serai wangi adalah jenis serai unggul yang sangat baik jika dibudidayakan. Serai sendiri adalah sejenis herbal dengan tanaman yang mirip gulma. Perbedaan yang signifikan adalah bahwa serai memiliki ukuran lebih besar dari rumput. Sebagai bumbu, serai itu sendiri digunakan oleh batang pohon.


Batang serai ini akan menambah rasa dan aroma masakan Anda, serai memiliki aroma wangi yang khas dengan sedikit rasa pedas dan pahit, tetapi inilah yang membuat masakan Anda lebih lezat. Serai digunakan sebagai pelengkap banyak bumbu dalam berbagai hidangan tradisional seperti soto, rawon, saus ikan pedas, sate lilit, dan banyak lagi. Selain itu, serai juga memiliki banyak manfaat di sektor kesehatan. Ada banyak produk kesehatan yang terbuat dari atau menambahkan serai dalam produk mereka. Ini tentu tidak lepas dari konten yang terkandung dalam serai.

Kandungan Nutrisi dalam Serai
• Sitrat
• Sitronelol
• Farnesol
• Geraniol
• Sitronelal
• terpinol
• Mirsen
• Sabinen
• Beta cadenen
• Elemol
• Tripinyl

Dari sekian banyak nutrisi dalam serai di atas masih ada banyak bahan yang terkandung lainnya. Selain dari itu serai merupakan salah satu tanaman herbal yang mudah ditanam, ini karena serai merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah ditanam dan mudah bertahan dalam segala kondisi cuaca bahkan di musim kemarau.

Cara Menanam Serai wangi

Bagi Anda yang memiliki hobi bercocok tanam serta memasak, sereh wangi bisa menjadi salah satu alternatif pilihan Anda dalam bercocok tanam. Dan berikut ini cara menanam sereh wangi yang sangat praktis, mudah dan murah.
1. Media Tanam Serai Wangi
Hal terpenting pertama yang harus Anda lakukan dalam menanam serai adalah membuat media tanam. Untuk media tanam yang baik ada 2 jenis, Anda bisa menggunakan pot atau menanamnya langsung dan penjelasan berikut:
• Pertama, Anda dapat membuat area tanam bersih dari kotoran, limbah, gulma, dan kerikil.
• Selanjutnya lakukan proses olah lahan pada tanah dengan mencampur dan menyuburkan tanah terlebih dahulu biasanya dengan alat cangkul supaya tanah menjadi gembur dan pemberian kompos.
• Untuk perataan, sebaiknya gunakan cangkul atau sekop, buat bedengan dengan lebar sekitar 50 cm dengan tinggi 70 cm.
• Jika Anda menanamnya dalam pot, Anda bisa menggunakan pot berdiameter sekitar 30 hingga 50 cm.
• Untuk jarak tanam di tanah langsung sekitar 30 hingga 50 cm di antara tempat bedengan satu dengan yang lainnya untuk memudahkan Anda merawat.
• Bahwa jika Anda menanamnya dalam pot, Anda bisa membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 hingga 10 cm.
• Biarkan tanah di tanah selama 2 minggu dan juga lakukan proses penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah.


Pembibitan Serai Wangi

Setelah media tanam siap langkah selanjutnya dalam cara menanam serai harum adalah dengan melakukan pembibitan.
Pada dasarnya serai wangi merupakan tanaman mudah tumbuh dan berkembang dan tahan di berbagai iklim, sebagai benih Anda bisa mengambil batang serai yang sudah tua dan sedikit berakar, berikut penjelasannya:
• Agar lebih praktis dalam melakukan pembibitan, Anda bisa mendapatkan biji serai dari membelinya di pertanian atau toko pembibitan.
• Jika Anda tidak mendapatkan biji serai siap tanam, Anda dapat membuatnya sendiri dengan membeli serai di pasar atau supermarket dengan ketentuan bahwa serai masih memiliki beberapa akar.
• Jangan lupa untuk selalu melihat apakah serai Anda layak ditanam atau tidak, ciri-ciri serai wangi masih segar dan memiliki aroma khas yang masih tajam.
• Setelah itu berikan wadah dalam bentuk baskom, isi baskom dengan air dan campur dengan akar atau stimulan akar terlebih dahulu.
• Buat media pembibitan untuk menanam benih sebelum dipindahkan ke media tanam.
• Untuk media pembibitan yang cukup, campurkan pupuk dan tanah dengan perbandingan 1: 1 dan masukkan ke dalam polibag berukuran sedang.
• Buatlah lubang tanam di media tempat penyemaian dengan kedalaman sekitar kurang lebih 5 cm dan tanam biji serai wangi, lalu lakukan proses penyiraman setiap tanah mulai kering dan letakkan di tempat teduh.
• Setelah benih tumbuh menjadi benih dengan ketinggian sekitar 15 hingga 30 cm, artinya benih siap ditransfer ke media tanam.
• Pindahkan biji serai ke media tanam perlahan, jangan sampai akarnya pecah dan setelah menutup lubang jangan lupa kompres.


3. Perawatan Serai

Untuk mendapatkan panen yang bagus, Anda bisa melakukan perawatan setelah selesai menanam. Cara menanam sereh harum tidak lengkap jika tidak diimbangi dengan perawatan yang tepat dan penjelasan berikut:
• Lakukan sulaman setelah serai wangi sekitar 2 minggu setelah masa tanam, ini bertujuan untuk mengatasi benih yang rusak atau mati sehingga Anda harus menggantinya sehingga kualitas panen Anda.
• Penyiangan perlu dilakukan setiap 2 bulan dengan mengamati setiap serai dan Anda juga harus mengambil serai yang sudah tua atau mati.
• Jangan lupa membersihkan daun serai yang sudah mulai menguning atau kecoklatan.
• Lakukan proses penyiraman hanya ketika tanah pada media tanam mulai mengering, hindari menyiram terlalu banyak karena dapat menyebabkan busuk akar.
• Lakukan juga pemupukan tingkat lanjut untuk memberi makan tanaman serai wangi Anda.

4. Panen Serai

Untuk proses panen cara menanam sereh wangi ada 2 jenis cara yang sangat mudah dan praktis. Anda hanya perlu menyiapkan peralatan terlebih dahulu dan memikirkan penjelasannya:
• Untuk panen pertama Anda bisa membawanya dengan akar sekaligus dan hanya memotong daun. Untuk sereh wangi, Anda bisa membiarkannya sepanjang 5 cm.
• Panen pertama dilakukan ketika serai berumur sekitar 6 bulan sedangkan untuk panen berikutnya Anda bisa melakukannya setiap 3 bulan.
• Untuk panen terakhir, yang merupakan panen ke-5, Anda dapat melakukannya dengan mengekstraknya ke akar.

Itulah langkah-langkah dalam menanam serai yang praktis dan sederhana, Anda bisa melakukannya sendiri dan jangan lupa berhati-hati agar panenan Anda berhasil. Semoga berhasil.