Pasang Banner

Pasang Banner
Pasang Banner

Sabtu, 25 April 2015

Penghasilan Tukang Odong-Odong Lumayan Juga Gan!

Odong odong merupakan sarana hiburan anak-anak yang murah meriah, yang tak kalah jauh sama permainan kereta sekelas time zone. Di daerah Samarinda tepatnya, sering kali kita melihat tukang odong-odong yang sedang menghibur anak-anak apalagi ketika pasar malam tiba hampir di setiap sisi ada permainan odong-odong. Bisnis odong odong kereta pun juga sangat menjanjikan dilihat dari antusiasme anak anak yang ingin menaiki odong-odong kereta.

Peluang usaha mobil odong odong perlu anda lirik pasalnya, Tepatnya di jl KS Tubun Dalam Samarinda ketika pasar malam tiba kami hendak berbelanja di pasar malam bersama anak dan istri, Sambil mengantar istri berbelanja saya menemani anak saya yang berumur 2 tahun untuk naik odong-odong. Sempat berbincang-bincang dengan tukang odong-odong yang begitu ramah dengan para pelanggannya. Tentunya melihat kenyataan seperti ini menunjukkan bisnis usaha odong-dong sangat menjanjikan. Oya.. bisnis usaha odong-odong ini kebanyakan memakai model karakter film kartun atau odong-odong mobil dan odong odong motor, jika anda terarik dengan usaha seperti ini ada baikya mencoba mencari orang yang jual odong odong bekas sebagai awal permulaan.

Sambil menunggu istri berbelanja saya ngobrol ngalor ngidul sama tukang odong-odong yang menrurut penuturannya belum lama tinggal di kota Samarinda, yakni sekitar 6 bulan. tukang odong-odong ini menceritakan tentang kebaikan bosnya yang telah mempunyai bengkel sendiri dan mempunyai banyak odong-odong, salah satunya yang di sewa oleh tukang odong-odong yang sering saya pakai jasanya. Bosnya menawari kerja dengan odong odong dengan sistem bagi hasil atau paroan, dengan yang menjalankannya. Tak lupa saya menyempatkan bertanya kepadanya perihal penghasilan odong- odong tersebut, dia menceritakan bahwa mencari rejeki dengan odong-odong kadang tidak tentu tergantung kondisi dan keramaian saat pasar malam. "Kadang dapat 170 ribu, kadang dapat penghasilan 150 ribu, tetapi pada saat ramai bisa mencapat 200 ribu lebih. kalau pas lagi sepi ya kadang cuma dapat 50 ribu bahkan pernah cuma mendapat 30 ribu dalam sehari tetapi walaupun begitu harus di syukuri" kata tukang odong odong tersebut.

Sebenarnyakalu di hitung-hitung lumayan juga dari penghasilan odong odong tersebut katakanlah dalam sehari dari jam 18.00 hingga jam 22.00(waktu pasar malam), 4 jam di pasar malam bisa mencapai 100 ribu-200 ribu, dalam sebulan? Itung sendiri pakai kalkulator. Karena menurut penuturan tukang odong-odong tadi hampir setiap malam ada pasar malam dengan lokasi yang berbeda-beda. Tentu dengan hasil segitu sangatlah lumayan ya bro...

Oke, sedikit gambaran saja tentang odong odong ini, biasanya tarif di tentukan per lagu anak-anak 1000 rupiah, dengan tempat duduk rata-rata 4 hingga 8 tempat duduk dan jam kerja selama pasar malam 4 jam. Kira kira dengan asumsi seperti itu bisa saja di perhitungkan namun terkadang kondisi lapangan yang tidak menentu.

Kalau di lihat untung ruginya dari usaha atau bisnis ini tentu saja dari kacamata  usaha pasti menguntungkan, tinggal untuk memperoleh penghasilan yang bagus tentu persaingan  harus juga menjadi bahanpertimbangan.

Itu tadi sedikit gambaran tentang odong-odong yang kalau di hitung-hitung juga patut di pertimbangkan sebagai lahan bisnis yang menguntungkan. Trims.

Jumat, 24 April 2015

Omset Jualan Keripik Jutaan Rupiah Per Bulannya

Siapa sangka dengan jualan keripik hasilnya bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya. Makanan tradisional ini bila di tekuni akan membuahkan hasil yang sangat besar seperti yang di beritakan di Detik.com ini salah satunya.

Jakarta -Rini Sumiarsih salah satu dari sekian banyak orang yang sempat kebingungan untuk memulai usaha. Ia pernah berjualan keripik pisang, namun pasarnya sudah diambil orang lain di kampungnya Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.

Pendapatan dari suami yang berjualan bakso goreng keliling per hari hanya berkisar Rp 15.000-20.000. Hal ini lah yang membuat mantan pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) ini ingin kembali terjun ke dunia bisnis, untuk menambah pendapatan keluarga.

"Lalu mikir harus bisnis apa lagi, masa sama. Ibu lihat banyak sekali talas, tapi biasanya talas itu diolahnya hanya direbus, saya mikir ini dibuat keripik bagus nggak. Terus dicoba," kata Rini di acara Media Gathering Prasetiya Mulya Business School, di Penang Bistro, Kebon Sirih Jakarta, Senin (22/4/2014).

Usahanya tak langsung berjalan mulus, Rini harus terus menerus mencoba bereksperimen membuat keripik talas yang enak. Maklum saja, ia baru pertama kali mencoba bisnis keripik talas. Produk keripik talasnya diberikan cuma-cuma untuk para tetangganya sebagai tes pasar.

Percobaan terus dilakukan hingga akhirnya Rini bersama suami, Dede memberanikan diri untuk menjual hasil karyanya. Keripik talasnya belum dimodifikasi apa-apa, rasanya pun hanya satu yaitu asin.

"Was-was pertama nggak ada label. Saya sama ibu berkeliling menjajakan keripik masing-masing 20 bungkus. Saya sisa 5, punya istri saya habis," kata Dede, sang suami Rini.

Dari situ mulai terpikir untuk mulai memasarkannya lewat warung-warung kecil di wilayah Cibeber. Rini menitipkan dagangannya di warung yang hanya berjumlah 6 gerai. Produknya ternyata cukup disambut positif masyarakat Cibeber Namun kedua pasangan istri yang sudah dikaruniai 3 orang anak ini kebingungan. Alasannya, jika produk mereka ingin dikenal dan berkelanjutan maka perlu ada label di produknya.

Pemilihan nama untuk labelnya itu pun tak mudah. Mereka terus berpikir nama apa yang cocok untuk produk mereka. Akhirnya dipilihlah nama "lebay" yang diambil dari nama julukan Rini di lingkungan ibu-ibu PKK di desanya. Entah apa alasannya Rini disebut "Ibu Lebay".

"Akhirnya ya sudah pakai nama keripik Lebay," kata Dede.

Dede kini fokus membantu istrinya menjalankan usahanya. Usaha Dede berjualan bakso goreng sudah ditinggalkan sejak 5 bulan lalu.

Di tengah usahanya, tepatnya Februari 2014, Rini mendapatkan bantuan dari para mahasiswa Prasetiya Mulya Business School. Sebanyak 8 orang mahasiswa Prasetiya Mulya berugas membantu usaha Rini dalam hal pemasaran, pembukuan, pembentukan kapasitas usaha dan bimbingan bisnis lainnya.

Dampaknya sangat terasa bagi Rini dan usahanya ini. Saat ini, produk Keripik Lebay memiiliki rasa berbeda-beda: balado, keju dan original. Juga pangsa pasarnya yang mencapai 135 toko.

"Pendapatan kotor kalau sebelum ada mahasiswa itu sekitar Rp 150-200 ribu/minggu. Setelah ada mahasiswa seminggu Rp 1,5 juta per minggu. Bersihnya Rp 300 ribu/minggu," katanya.

Kini Rini menunggu surat izin dari kementerian kesehatan agar produknya ini bisa dipasarkan di toko oleh-oleh Cianjur. Harapannya tak muluk-muluk menjalankan usaha. Ia hanya ingin hidup berkecukupan, dan bisa menyekolahkan anak-anaknya kelak dan produknya makin terkenal.

"Saya ingin keripik lebay jadi icon Cianjur," harapnya.

Sumber http://finance.detik.com/read/2014/04/22/171018/2562233/480/2/ini-dia-kisah-rini-sukses-bisnis-keripik-lebay-dari-nol Google Ping

Selasa, 07 April 2015

Ukiran Kayu Jepara Yang Unik Kreatif dan Elegan


Ikuti penuturan dari seorang pembicara seminar UKM dan UMKM Kreatif berikut ini;

MENGUKIR ANGKA RUPIAH LAYAKNYA UKIRAN KAYU JEPARA
Suryadin Laoddang

Siapa yang tidak kenal dengan ukiran dari Jepara? Karya tangan-tangan kekar dan cekatan para warga jepara dipermukaan kayu telah dikenal ke seluruh penjuru nusantara, bahkan masyarakat luar negeripun mengenalnya. Kejayaan ukiran Jepara terjadi pada medio 1997 hingga tahun 1999, saat Indonesia dilanda krisis moneter, ukiran Jepara justru mencapai masa kejayaannya. Tingginya nilai tukar rupiah justru berkah bagi para pelaku usaha ukiran di Jepara terutama yang memiliki pembeli dari luar negeri. 

Total nilai bisnis industri mebel di kota ini tahun 2006 tercatat Rp 1,3 triliun. Jumlah perusahaan yang terlibat di industri ini mencapai 3.955 unit IKM mebel kayu dengan 53.334 tenaga kerja dan 325 unit IKM kerajinan kayu dengan 330 tenaga kerja atau seluruhnya ada 4.352 IKM mebel dari kayu yang menyerap tenaga kerja 56 ribu tenaga kerja. Bahkan menurut penelitian CIFOR tahun 2007 terdapat 15.271 unit IKM Kayu dengan tenaga kerja 170.000 orang. Konsumsi kayu bulat saat itu mencapai 1,5 hingga 2,2 juta m3 per tahun.

Wajar jika di hampir di setiap sudut wilayah Kabupaten Jepara (di 16 kecamatan) akan kita temui para perajin lagi asik menyelesaikan karyanya. Mulai dari membuat lemari, dipan, rak, meja makan, meja dan kursi tamu hingga patung-patung. Namun ternyata tidak semua pelaku mebel dari kayu di Jepara terlibat aktif membuat langsung mebelnya, selain para perajin itu ada juga yang bergerak sebagai pedagang perantara, ada yang menyediakan bahan baku. Selain itu ada juga yang bergerak di ceruk pasar yang lebih unik, seperti yang dijalankan oleh Taufiq Hidayatullah (36). Lewat bendera Mebel Hidayat yang dimilikinya, Taufiq lebih fokus menjadi pernyedia bahan finishing mebel dan komponen pelengkap kerajinan ukir seperti souvenir, variasi dan ornamen kayu. 

Hal ini berangkat dari pengamatan Taufiq melihat banyaknya perajin mebel yang masih direpotkan saat harus repot membuat asesoris pelengkap mebel besar (lemari, meja, rak, dipan) seperti ornamen list, ornament pigura, hendel (pegangan/tarikan) pada pintu dan laci, ornament puncak berupa motif bunga atau flora lainnya. Padahal motif yang mereka buat cenderung sama dan dibuat secara lepas pasang (knock down) dari mebel besarnya. Asesoris itu selanjutnya mereka tempelkan pada mebel besar. Ceruk inilah yang dimanfaatkan oleh Taufiq, dengan menyediakan asesoris tersebut, sehingga para perajin tinggal beli jadi dan tinggal pasang pada mebel besarnya. Ini jauh lebih efesien dan efektif daripada produksi sendiri. 

Rupaya asesoris tersebut tidak hanya diminati para perajin mebel Jepara, namun kini telah diminati pula para perajin dari kota lain. Salah satunya dari kota Makassar yang telah berlangganan sejak tahun 2006, setiap bulannya (satu kali kirim) terkirim minimal 8000 pcs ornament. Dengan kisaran harga antara Rp. 2.500 – Rp. 20.000 / pcs, jika harga ornament tersebut dihitung rata-rata adalah Rp. 12.500/pcs, maka setiap bulan Taufiq mampu raih omset Rp. 100.000.000. Itu belum termasuk dari pelanggannya dari kota lain seperti Aceh, Jakarta, Cirebon, Surabaya, Balikpapan dan kota lainnya. Laksana mengukir angka rupiah sendiri diatas mebel kayu. 

Ornamen-ornamen tersebut, kini tidak lagi diproduksi sendiri oleh Taufiq melainkan memesan ke beberapa perajin. Selain ornament tersebut, Taufiq juga memproduksi kerajinan Kaligrafi berbahan kayu dengan tehnik ukir. Satu buah kaligrafi ukuran dan bahan standart dihargai Rp. 400.000 dan dijual kembali para reseller. Salah satu resellernya adalah group usaha Syeh Pudji (syeh yang sempat tersandung menikahi anak dibawah umur) yang dikelola oleh adik Syeh Pudji sendiri. “kaligrafi seperti ini oleh para reseller di Manado, Kendari atau Kalimantan dijual antara 800rb – 1 juta loh” papar lulusan Tehnik Mesin, Politeknik UNDIP Semarang

Tidak hanya itu, Taufiq juga masih melayani pembelian mebel besar. Untuk yang satu ini, Taufiq juga tidak menyetok mebel di tokonya, melainkan melayani sistem pemesanan. Konsumen pesan sesuai selera, lalu Taufiq melakukan pemesanan kepada para perajin, setelah jadi dikirim ke konsumen. Perajin yang jadi langganan tidak hanya satu tempat, melainkan tersebar dibeberapa tempat dan beberapa desa pusat perajin. “Kalo pesanan berupa gebyok (latar pelaminan) saya pesan ke desa kecapi,  untuk almari pesan ke desan Mbawu, mebel minimalis di desa Petekean.” Cerita ayah dari 2 anak ini.

Tidak jarang pula Taufiq juga berburu barang mebel besar atau ukiran lainnya untuk di stok di toko, jika barangnya unik dan dirasa mampu dijual lagi, maka barang langsung diborong untuk dijual kembali. Untuk mendukung bisnisnya, Taufiq juga menyediakan bahan finishing meubel, seperti cat, pernis, amplas, laminasi hingga peralatan ukir seperti gergaji, pahat ukir, pisau ukir dan lain sebagainya.
http://www.dosenjualan.com/2014/04/pembicara.seminar.pelatihan.ukm.umkm.kreatif.html

Google Ping

Cara Memanfaatkan Cangkang Kerang Untuk Kerajinan

Teringat ketika sedang main ke pantai Baron Gunung Kidul dan beberapa pantai lainnya seperti Pantai Kukup dan Pantai Krakal, banyak para pengrajin lokal di sekitar pantai yang memanfaatkan cangkang kerang dengan di buat assesoris dan kerajinan. Berbagai macam manfaat kerang laut untuk kerajinan seperti hiasan dinding yang terbuat dari cangkang kerang, cangkang keong, atau dari cangkang kepiting dan batok penyu. Kreatif dan unik memang kerajinan seperti itu. Sempat kakak saya membeli pigura foto yang di pinggir framenya di hiasi cangkang kerang dan keong yang unik.

Sebelum membuat kerajinan unik dari kerang yang unik dan kreatif mungkin perlu di perhatikan beberapa hal seperti berikut ini:
  1. Yang pertama adalah mengumpulkan bahan baku berupa cangkang kerang laut yang diperoleh dari para nelayan tradisional atau pengusaha tambak kerang hias, dan juga pengumpul kerang laut. Pilihlah kerang laut dengan bentuk dan warna yang unik agar kerajinan tangan dari cangkang kerang yang dihasilkan juga lebih bagus. Harga jual untuk kerajinan tangan unik dari kerang bentuk, ukuran dan warna.
  2. Langkah kedua adalah proses pengolahan bahan baku oleh para perajin profesional. Seperti membersihkan kerang dari tempelan lumpur, pasir dan tanah. Selanjutnya dikeringkan dengan dimasukkan ke dalam oven (sebelumnya cangkang kerang diberi campuran bahan-bahan kimia tertentu yang berfungsi untuk mempermudah proses pembentukan sesuai dengan pola). Proses tersebut berfungsi agar kulit atau cangkang kerang berubah menjadi lunak namun tetap tidak patah.
  3. Langkah ketiga atau terakhir barulah cangkang kerang diolah menjadi berbagai kerajinan tangan unik seperti bros cantik dari kerang laut. Produk kerajinan tangan unik dari bahan cangkang kerang ini memiliki 3 jenis produk unggulan seperti kerajinan kulit kerang murni, kerajinan kombinasi kerang dengan teknik patry, serta kerajinan kulit kerang dengan kombinasi fiber, produk kayu furniture dan bahan-bahan perhiasan seperti emas, perak atau permata.
Ada banyak lho kerajinan yang di dapatkan dari cangkang kerang, misalnya seperti pigura foto, tirai yang disusun dari kerang, hiasan kalung dari kerang, gantungan kunci, vas bunga, kotak tisu, dan banyak kerajinan lain yang lebih unik.

Google Ping