Pasang Banner

Pasang Banner
Pasang Banner

Kamis, 18 Desember 2014

Kisah Humor Anak Papua

Humor Kategori.
.������

Seorang anak Papua, usia 10 tahun, namanya Johannes Goram.

Suatu hari, Goram lari menemui Pak Purwadi. Goram meminta Pak Purwadi untuk mengobati anjingnya yang sekarat.
Pak Pur tersenyum dan mengiyakan. Mereka berdua menuju rumah Goram.
Melihat anjing tsb sekarat, Pak Pur yang asli Bantul itu menempelkan telapak tangannya ke jidat anjing dan berkata dlm bahasa Jawa:

"Su, Asu (jing, anjing), nek kowe arep mati yo mati o (kalau kamu mau mati ya mati aja), nek arep urip yo waras o (Kalau mau hidup, sembuhlah).

Goram yang tidak bisa bahasa Jawa berpikir Pak Pur menggunakan bahasa Latin. Diam2 Goram menghafalkan kata2 yg dia kira mantra / do'a itu.Setelah itu pak Pur langsung pulang.

Beberapa hari kemudian, Goram lari2 ke rumah pak Pur bermaksud melaporkan kalau anjingnya sudah sembuh.

Namun ternyata Pak Purwadi sedang sakit. Goram terkejut, langsung menuju ke kamar Pak Pur dan menempelkan telapak tangannya ke jidat pak Pur. Selanjutnya Goram membaca mantra :

"Su, asu, nek kowe arep mati yo mati o, nek arep urip yo waras o."

Pak Purwadi kaget dan tertawa langsung sembuh.

Siapa yg hari ini lagi sakit? Senyum & tawamu setelah membaca ini, jg membuatmu sembuh & pulih ya. Sebab hati yg gembira adalah obat yg manjur bg kita.

Sumber WA

Sabtu, 13 Desember 2014

Ngerti Bahasa Gaul Jogja Ga' Dab!

Bahasa gaul di Jogja memang unik, bahkan saking uniknya kadang menjadi susah di mengerti bagi orang di luar Jogja. Selain dialek tertentu berupa serapan atau penekanan, di Jogja juga populer dengan 'boso walikan'.
Semua bahasa gaul yang di pakai di kota Jogja ini semua dalam bahasa Jawa. Kita coba liat sebuah penekanan suatu kata dalam dialek tertentu misalnya "aku arep lungo je" kata 'je' yang di maksud adalah penekanan pada kalimat 'saya mau pergi', ada juga sebuah penekanan lain yang dengan mengganti satu huruf vokal misalnya dari 'dowo' menjadi 'dowi', 'jero' menjadi 'jeru', 'padhang' menjadi 'padhing'. Semua penekanan kata tersebut mempunyai arti yang sama dan mungkin bisa di maknai 'panjang-panjang sekali', ' dalam-dalam sekali', 'terang-terang sekali'. Itu tadi merupakan beberapa contoh yang ada.
Tak kalah unik bahasa gaul di kota Jogja ini adalah 'boso walikan', anda mungkin pernah mendengar atau melihat kata 'dagadu' yang telah menjadi brand sebuah kaos di Jogja. Itu merupakan salah satu contoh dari boso walikan tersebut yang maknanya adalah 'matamu'. Bahasa gaul di Jogja yang lainnya seperti dab, japemethe, temon, sonyol, pisu, pabu, sahan, hongip, sacilad, pinyal, sangi, libel, dhalat, dhogos.
Bahasa walikan tersebut merupakan gubahan dari kata kata yang di pakai sehari-hari. Dengan metode
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya
Ma ga ba tha nga
Misalnya seperti sonyol jika di uraikan menjadi 'so-bo,nyo-ko, l-ng' jadi kata 'sonyol' itu bermakna 'bokong' Jadi misalnya ada ungkapan "wah, sonyole temon kui pahin-pahin" itu merupakan ungkapan gaul yang sudah di rubah dari aslinya.
Ketika ada temen yang mau pergi meninggal kan kita ada yang bilang 'sangi dab' itu bermakna 'bali mas' atau mau pulang.
Ada juga model bahasa gaul yang berupa singkatan atau kependekan dari beberapa suku kata misalnya saja 'gondes' dari kata gondrong ndeso, 'krise' dari kata kriting semrawut, 'kriwul' dari kata kriting awul-awul, 'mukri' dari kata munyuk kriting, 'pede' dari kata pekok dewe, 'mendes' dari kata menthel ndeso.
Mengenai asal-usul boso walikan tersebut, ada yang berpendapat bahwa pada jaman dahulu sejak jaman penjajahan bahasa ini di pakai sebagai sandi untuk mengelabui musuh. Namun ada juga yang beranggapan bahwa boso walikan tersebut merupakan boso preman.
Jadi proses sederhana tapi bikin pusing bagi yang belum ngerti, tapi saya yakin orang yang pernah tinggal di Jogja akan tahu bahasa gaul ini. Hampir di semua kalangan baik di pasar,sekolahan,perkantoran,banyak yang menggunakan basa gaul ini.

Rumah Teletubies Tempat Tinggal Unik di Jogja

Nah untuk letak atau lokasi tempat tinggal unik di Jogja ini anda bisa mengunjungi di Dusun Nglepen, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Kalau dari kota Jogja kearah timur sampai pertigaan Candi Prambanan belok ke kanan ke arah Piyungan  sekitar 7km kemudian belok kiri sekitar 2km,  akses menuju kompleks Dusun Teletubbies ini terbilang mudah karena lokasinya tidak jauh dari obyek wisata Candi Ratu Boko, Candi Ijo dan Candi Prambanan.

Kalian yang sudah pernah melihat acara hiburan anak-anak Teletubies pasti tahu seperti apa bentuk rumah Teletubies, Rumah teletubies adalah model rumah dimana bentuknya menyerupai sebuah bola yang dipotong pada penampang bulatnya. 

Bagi anda yang belum tahu bagaimana bentuk rumah teletubies, beginilah bentuk rumahnya :

rumah teletubies


Sebenarnya bentuk rumah seperti itu namanya bukan rumah teletubies, tapi rumah Dome, atau rumah Igloo. Tapi berhubung model rumahnya ini terkenal karena dipakai di acara teletubies ya jadinya kemudian rumah ini lebih populer dengan sebutan Rumah Teletubies. Rumah model ini kesannya memang sangat aneh. Tapi , dibalik bentuknya yang unik, Rumah Teletubies ini ternyata menyimpan berbagai manfaat lho. Rumah Teletubies adalah model rumah yang paling aman untuk meredam gempa dan angin topan. Lho, kok bisa ya ?

begini rahasianya..


penampang dome
Seluruh rancangan besi beton melapisi seluruh penampang

Bentuk bulat dari rumah dome dibuat dengan cetakan berbentuk balon (airform), kemudian diatas cetakan balon ini dicor beton semen. Dan semua besi rangka melapisi semua penampang tembok, Karena tidak ada sambungan pada rumah dome, yang merupakan titik lemah dari bangunan ketika diguncang gempa, maka rumah dome tahan gempa. Menurut arsiteknya, rumah dome ini juga mampu menahan terpaan angin 450 km/jam dan tahan berabad-abad

Rumah ini bisa menahan angin topan yang sangat besar sekalipun, hal ini dikarenakan aliran angin yang datang akan mengikuti lekuk bentuk rumah ini, sehingga angin tak akan mendorong tembok penampangnya. karena Model rumah yang mampu menahan angin inilah, maka kemudian orang eskimo membangun rumah dengan bentuk seperti ini. hal ini, hal ini karena rumah ini efektif untuk meredam suhu dingin yang bersumber dari angin.

iglo
beginilah penjelasannya :


iglo
angin dialirkan sesuai arah lingkaran


Karna efektif meredam gempa, bahkan kemudian di Jogja, banyak dibangun rumah seperti ini, salah satu contohnya adalah kampung di dusun Nglepen Prambanan. Di kampung ini, hampir semua rumahnya berbentuk dome, rumah-rumah bentuk dome di kampung ini hasil bantuan dari World Association of Non-Govermental Organization (WANGO) dan Domes for the World Foundation (DFTW) yang memang khusus diberikan untuk korban gempa.

Karena keunikannya itu , perumahan ini dijadikan tempat wisata juga... Jadi bisa dikunjungi siapa saja bro.. Selain melihat bentuk bangunannya yang unik pengunjung juga dapat menuju ke berbagai obyek wisata yang letaknya tidak jauh dari kompleks Rumah Dome. Obyek wisata yang ditawarkan yaitu Belik Wunut, Belik Cangkok, Tanah Ambles, serta Dome View untuk melihat pemandangan kompleks Rumah Dome dari tempat yang tinggi.

Begini nih gambar rumah dome dome kampung nglepen:

tempat unik di jogja
rumah teletubies
rumah dome
Rumah Dome ini juga ternyata banyak digunakan di Amerika serikat, tepatnya di daerah Florida, hal ini dikarenakan di sana banyak terjadi angin topan dengan kecepatan yang tinggi.

dan untuk interior bangunan, si perancang cukup mengatur tata letak ruangan sesuai penampang tepi lingkaran. beginilah gambaranya:


pembagian ruangan
pembagian ruangan dengan menggunakan tepi lingkaran


pembagian ruangan

pembagian ruangan dengan seluruh penampang lingkaran


Gimana, tertarik untuk membuat rumah Teletubbies...

Sumber: http://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/03/rumah-teletubbies-rumah-unik-anti-gempa.html

Kamis, 11 Desember 2014

Kentongan Sebagai Alat Komunikasi Tradisional

Masih ingatkah kentongan? Ketika saya masih kecil kentongan digunakan sebagai alat komunikasi secara tradisional, biasanya di pasang di depan rumah atau di gardu tempat jaga malam. Ketika hari sudah malam di tempat saya tinggal diadakan jaga malam bergilir yang di sebut 'Ronda'. Jaga malam ini di adakan setiap malam dengan berjaga di pos ronda kalau di tempat saya di sebut 'cakruk'. Jaga malam ini dilakukan secara bergilir dengan jadwal tertentu tiap-tiap kepala keluarga mendapat jatah jaga malam dengan berkelompok.

Kegiatan yang di lakukan pada saat jaga malam biasanya dengan di selingi bermain catur atau bermain kartu, biasanya sekitar jam 10 tiap regu yang kedapatan jadwal sudah sudah mulai datang di pos. Selang beberapa jam kemudian, biasa jam 11 atau 12 malam berkeliling kampung untuk memantau keamanan kampung. Ada yang unik dalam kegiatan ini adalah adanya "Jimpitan" yakni mengambil sejimpit beras yang di taruh di depan tiap-tiap rumah di seluruh kampung.

Mengenai Jimpitan biasanya  beras ini di taruh pada wadah kecil seukuran tempat balsem gosok remason atau tempat lain seukurannya. Orang yang keliling ini bertugas mengambil jimpitan ini dan di masukkan ke plastik kresek, jika beras terkumpul banyak maka akan di jual saat rapat RT untuk menambah kas RT.

Kembali ke masalah kentongan, jadi ketika orang yang bertugas keliling kampung tadi mendapati sesuatu yang mencurigakan maka siap siaga akan memukul kentongan sebagai tanda terjadinya sesuatu.

Berikut ini sandi-sandi yang di pakai pada kentongan berupa jumlah pukulan yang di gunakan:
  • satu-satu: tanda ada kematian 
  • dua-dua: tanda kemalingan atau ada pencuri
  • tiga-tiga: tanda ada kebakaran
  • empat-empat:bencana alam seprti kebanjiran
  • Doro Muluk : Pertanda aman
  • Titir atau gobyok; di ketuk tanpa jeda, tanda bahaya 
Mimin waktu di desa sering mendapat tugas untuk keliling kampung dan mengambil jimpitan. Saat kebagian jatah ronda biasanya selesai  sampai jam 4 dini hari. Itu tadi sekelumit tentang alat komunikasi tradisional bernama Kentongan yang mungkin saat ini jarang di jumpai di kota-kota besar.


Google Ping

Senin, 08 Desember 2014

Camilan Ekstrim Belalang Goreng Wonosari Gunung Kidul

Belalang merupakan sejenis serangga yang mengganggu tumbuhan dan tanaman di sawah. Saya teringat ketika waktu melakukan praktek kerja di daerah Ponjong, Wonosari, Gunung Kidul. Sekitar satu bulan melakukan praktek kerja di daerah tersebut. Hal yang masih teringat ketika waktu itu rekan kami mampir membeli rentengan belalang yang di jual di pinggir jalan menuju kota Wonosari. Hampir sepanjang jalan ada orang yang jual belalang goreng ini dengan motor yang diparkir di pinggir jalan.

Belalang merupakan sejenis hama pengganggu bagi para petani, karena di daerah tersebut banyak sekali jumlanya, maka belalang kerap kali di jadikan santapan sebagai lauk pauk pengganti daging ataupun tempe. Tak terkecuali di kampung halaman saya, ketika musim penghujan tiba maka akan semakin banyak belalang yang tumbuh subur. Al hasil belalang pun di jadikan buruan bagi para petani. Karena jumlahnya yang sangat banyak maka hasil buruannya pun juga banyak, kadang sampai rentengan kalau di goreng bisa satu wajan besar penuh hehe.

Karena saking banyaknya kadang inisiatif orang untuk menjualnya rentengan pun muncul, hal ini sering di jumpai di pinggir-pinggir jalan arah Kota Wonosari. Selain itu belalang goreng sekarang ini menjadi ikon kuliner di Kabupaten Gunung Kidul, selain di konsumsi sendiri maka ada juga yang di kemas dalam bentuk Snack, dan di kirim ke toko pusat oleh-oleh khas Gunung Kidul, hehe unik ya. Tentunya dengan di goreng garing atau kalau tidak di goreng tepung. Selain itu ada juga model rumah makan atau warung yang menyajikan menu belalang goreng ini, namun waktu-waktu tertentu saja yaitu ketika musim belalang tiba.

Itu aja bro kisah tentang nasib walang goreng di Gunung Kidul yang di jadikan santapan kuliner.

Google Ping

Jumat, 05 Desember 2014

Taman Pintar Tempat Bermain Anak Di Jogja

Taman pintar merupakan wahana tempat bermain sekaligus belajar bagi anak di,pusat Kota Yogyakarta. Bagi masbro yang mempunyai anak kecil tempat ini cocok lho untuk di jadikan taman rekreasi bermain dan belajar bagi anak-anak, beberapa wahana edukasi ada disini. Lokasi yang cukup strategis menjadikan tempat ini mudah di di kunjungi, lokasinya berada di Jl, Panembahan Senopati No.1-3 di kawasan benteng Vredeburg Kota Yogyakarta.

Tempat ini memadakan tempat wisata rekreasi dan edukasi bagi anak-anak dalam satu lokasi, namun bagi yang dewasa tidak ada salahnya lho ikut mengintip wahana bermain di sini. Kira-kira wahana apa saja sih yang ada di tempat ini, ting-tong kita intip bareng-bareng yuk...

  • Play Ground, merupakan ruang publik bagi pengunjung Taman Pintar beberapa peraga dapat di nikmati secara gratis 
  • Gedung PAUD, khusus untuk anak-anak usia dini dengan permainan dan kreativitas anak.
  • Gedung Oval,  di sini terdapat bermacam-macam alat peraga yang bermanfaat untuk edukasi bagi anak-anak, di antaranya seperti diorama prasejarah, van de graaf, akuarium, gamelan, tata surya, kelistrikan dll.
  • Gedung Memorabilia, merupakan gedung peraga pembelajaran sejarah dan budaya, dan tokoh tokoh pendidikan serta Presiden Republik Indonesia pertama hingga terkini. 
  • Planetarium, menyajikan simulasi keindahan langit,susunan bintang dan benda-benda langit dan beberapa film tentang perjalanan ke Bulan, dengan tampilan digital yang dengan bentuk kubah setengah lingkaran menjadikan pengunjung merasa nyaman dalam menikmat film ini.
  • Teater 3 Dimensi, dengan menampilkan film-film yang bisa dirasakan para pengunjung menjadi seolah-olah nyata.
  • Worksop Kreativitas, dengan pelatihan interaktif seperti pembuatan gerabah, lukisan gerabah dan kaos.
Itu tadi beberapa gambaran tentang taman pintar yang ada di Yogyakarta, sebagai alternatif tempat rekreasi anak namun juga sebagai wahana edukasi yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan.

Trims

Senin, 01 Desember 2014

Beberapa Tempat Untuk Menikmati Sunset Di Jogja

Dimana tempat untuk menikmati sunset di Jogja? Keindahan sunset telah menjadikan banyak orang untuk memburunya, baik itu dari pecinta alam maupun masyarakat biasa. Bagi para pecinta alam bahkan rela untuk naik ke puncak gunung dengan ketinggian ribuan dpal hanya untuk menikmati keindahan alam ini. Namun bagi masyarakat biasa menikmati keindahan sunset bisa saja dilakukan di beberapa tempat di dataran rendah atau bukit kecil. Beberapa tempat berikut ini bisa masbro jadi rujukan untuk menikmati sunset di Jogja

  • Bukit bintang, merupakan lokasi perbukitan di Desa Hargodumilah, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Daerah ini merupakan bagian dari Pegunungan Seribu Gunung Kidul yang paling barat.
  • Candi Prambanan, Ketika  berkunjung ke candi Prambanan jangan lupa untuk menyempatkan berfoto dengan backgound Candi dengan latar belakang sunset, di jamin pasti seru.

  • Candi ratu boko, terletak sekitar 3 kilo meter dari Candi Prambanan. Candi yang berada di desa Bokoharjo ini sering di jadikan para fotografer untuk mengambil gambar terutama sunset.
  • Pantai Parangtritis, Pantai yang sangat populer ini menyimpan keindahan alam, apalagi saat sunset tiba.
  • Pantai Parangkusumo, terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis, pantai yang sering di pakai untuk labuhan sesaji ini juga tidak kalah menarik sama Pantai Parangtritis keindahan alamnya sangat bagus untuk dinikmati.
  • Parangendog, masih di sekitar Parangtritis, karena posisinya yang lebih tinggi menjadikan tempat ini sangat baik di jadikan spot untuk menikmati keindahan sunset di Jogja. 
  • Gunung Api Nglanggeran, di sebut juga Gunung Api Purba yang terletak di desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Selain keindahan alam berupa batu-batu berukuran besar, tempat ini sangat cocok untuk berburu sunset.
  • Pantai Indrayanti, pantai yang nama aslinya Pantai Pulang Sawal yang merupakan tempat wisata yang menarik di Gunung Kidul selain Pantai Baron, Pantai Krakal, atau Pantai Kukup.
Itu tadi merupakan gambaran tempat-tempat yang menjadi titik spot untuk menikmati keindahan sunset di daerah Yogyakarta. Sebenarnya masih banyak tempat lain yang tak kalah menariknya, namun dari yang mimin sebutkan tadi sudah cukup untuk menjadi referensi jika masbro pengen menikmati keindahan sunset di kota Gudeg ini

Google Ping