Saat diluncurkan pada tahun 2016, kereta ekonomi terbaru seperti terkesan eksekutif. Dalam pandangan pertama, seat 2-2 ketika duduk terasa lebih nyaman daripada kelas ekonomi normal yang harus berhadap hadapan dengan penumpang lainnya. Namun, tak lama setelah peluncuran dan dikombinasikan dengan kereta, tren baru ini kereta ini pun semakin meredup.
Jika kita pergi dari Bandung ke Jakarta atau sebaliknya, kereta bisnis yang biasa dikombinasikan dengan Argo Parahyangan sekarang tinggal cerita. Sebelumnya, bertepatan dengan PT. Di KAI 71 pada 28 September 2016, gaya ekonomi baru ini diharapkan menjadi layanan utama PT. KAI untuk memanjakan para penumpangnya. Awalnya, gaya ekonomi baru ditujukan untuk menghilangkan tren kelas bisnis.
Namun, kedatangan kereta mewah itu tidak berlangsung lama. Kurang dari sebulan setelah peluncuran, kereta yang terlihat dan serasa eksekutif itu banyak menuai protes karena jarak antara antara kursi membuat penumpang mati dalam gaya karena terlalu sempit. Antara satu kursi dan kursi lainnya tidak ada ruang. Akibatnya, penumpang dengan kaki panjang bisa berbenturan dengan jok depan. Selama lebih dari 3 jam, kondisi tersebut membuat penumpang merasa tidak nyaman. Selain itu, posisi sandaran kursi belakang terlalu tegak sehingga mengakibatkan semakin tidak nyaman. Pada akhirnya, setelah penampilan tersebut, kereta ekonomi baru mulai di kembalikan dmenjadi kereta api bisnis seperti Mutiara Selatan dan Senja Utama Yogya.
Jadi seperti apa langkah PT KAI dengan kondisi tersebut? PT. KAI menyiasati dengan menghubungkan rankaian dengan kereta jangka pendek. KA Argo Parahyangan mendapat jatah untuk ini. Akibatnya, tidak ada kelas bisnis di Argo Parahyangan (kecuali kereta yang menggunakan seri Harina).
Sekarang ini, kereta ekonomi 2016 dapat dirasakan pada rangkaian kereta seperti di bawah ini:
Nah, sebelum memutuskan naik kereta di atas, perlu anda lihat 4 fakta ini sehingga perjalanan kita lebih menyenangkan:
1. Kursi penumpang tidak bisa dimainkan dan diatur sandarannya
Tidak seperti kursi kelas bisnis atau kursi eksekutif yang bisa dimainkan sandaran kursinya, kursi kursi ekonomi 2016 tidak statis, itu tidak bisa dimainkan. Dalam satu kereta ada dua zona yang semuanya menghadap titik tengah. Di kursi 11 dan 12, mereka saling berhadapan.
Bagi yang tidak mabuk, duduk-duduk di mana saja tidaklah masalah. Namun, bagi mereka yang sering mabuk saat bepergian, posisi tersebut pasti akan menjadi masalah besar. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengidentifikasi posisi duduk di kereta. Ketika saya mendaftar layanan kereta Argo Parahyangan, informasi ini dapat diberikan:
- Untuk berangkat dari Bandung ke Jakarta, tempat duduk yang searah dengan kereta adalah kursi 1-12
- Untuk berangkat dari Jakarta ke Bandung, duduk di arah yang sama dengan kereta adalah 12-24.
- Rumus tempat duduk ini tidak bisa 100% akurat, karena sekarang PT. KAI dapat mengubah atau mengubah posisi rangkaian kereta dalam operasionalnya.
Di setiap kereta, ada tempat duduk di zonk
Apa kursi dari zonk itu? Kursi zonk adalah tempat duduk yang tidak terdapat jendela. Kerugian besar, membayar tiket mahal, tetapi Anda tidak dapat melihat apa pun di luar.
Kursi nomor 1 dan 24 harus di hindari jika kursi tidak memiliki jendela.
Tidak semua kursi memiliki ukuran jendela yang sama. Ada area tempat duduk dengan jendela besar, tetapi ada juga jendela kecil.
Jendela jendela besar: angka 2,5,8,10,11,12,15
Meskipun merupakan kelas ekonomi, harga pada kereta ekonomi 2016 bukanlah PSO
Meskipun memiliki status kelas ekonomi, tren harga ekonomi 2016 berbeda dari kereta ekonomi PSO (bersubsidi). Kereta Ekonomi PSO adalah kereta api yang disubsidi oleh pemerintah, jadi lebih murah. Berikut adalah rincian kereta ekonomi PSO:
Secara keseluruhan, sangat menyenangkan untuk menaiki kereta ekonomi baru tersebut. Namun, jika perjalanan Anda lebih dari 3 jam, itu membuat sangat tidak nyaman.
[Tempat Duduk Kereta Api Ekonomi Argo Parahyangan.] Google Ping