Pasang Banner

Pasang Banner
Pasang Banner

Kamis, 21 Maret 2019

Cara Beternak Kenari sistem koloni, Prospek bisnis yang patut di lirik

Hobi memang bisa mendatangkan uang, terlebih bagi para penggila burung berkicau, peluang untuk beternak burung kenari pun menjadi prospek bisnis yang menjanjikan. Dari sekedar menjalankan pekerjaan sampingan hingga menjadi bisnis menguntungkan. Demam burung berkicau bagi para kicau mania, sekarang ini bukan hanya sekedar untuk koleksi semata namun juga di jadikan lahan ternak sebagai sumber pendapatan.

Seorang
Heri Susanto, pria asal Ponjong, Gunung Kidul Yogyakarta sejak tahun 2010 mulai menjalankan budidaya beternak burung kenari, dengan cara mengawinkan kenari-kenari kesayangannya. Ya karena hobi dan kebetulan bayak peminatnya jadi lah lahan bisnis baginya. Pendapatannya pun terbilang lumayan dari bisnis beternak burung kenari tersebut, berkat ketlatenannya Heri bisa mengantongi 10 juta tiap bulannya dari hasil penjualan burung kenari tersebut.

Burung kenari memang memiliki keindahan warna bulu, postur tubuh, dan suara merdu ketika berkicau. Harga jual burungpun bisa mencapai 500 ribuan dengan menyesuaikan klasifikasi warna dan postur anakan kenari tersebut.

Perawatan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memelihara dan beternak kenari, mulai dari kebersihan kandang, pakan dan minum yang standar serta penyinaran matahari terutama di pagi hari. Hal lain yang juga perlu di perhatikan juga masalah kesehatan burung dari serangan penyakit seperti wabah flu burung, maka perlu di semprotkan disenfektan di sekitar kandangnya secara rutin.

Oke, masbro bagi anda pecinta burung peluang seperti ini mungkin bisa anda lirik sebagai bisnis  untuk memperoleh pendapatan seperti Kisah Heri tadi, selain dari pakan jangkrik, kroto, dan kandang.

Cara Beternak Kenari sistem koloni, Prospek bisnis yang patut di lirik
Cara Beternak burung  Kenari sebenarnya cukup mudah dilakukan jika dibandingkan dengan Jalak suren atau beberapa jenis burung lainnya.
Apalagi Kenari adalah salah satu jenis burung yang cukup populer di kalangan penggemar burung berkicau.

Selain bunyi berkicau yang manis dan khas, Kenari juga sangat cantik dari segi penampilan.
Dengan begitu permintaan di pasar cukup besar.
Jadi, jika Anda ingin belajar cara melakukan ternak Kenari, itu pasti akan sangat menguntungkan.
Anda dapat menjual hasil ternak atau Anda bisa memeliharanya sendiri jika Anda hobi.
Selain digunakan sebagai burung rumahan, Kenari juga sering dimasukkan dalam lomba burung berkicau.
Nah, untuk teman penggemar burung  yang ingin belajar cara melakukan Kenari, artikel ini sangat cocok untuk Anda baca.
Karena dalam artikel ini kali ini saya akan memberikan panduan lengkap tentang cara beternak burung Kenari.
Baik itu menggunakan sistem koloni atau menggunakan sangkar gantung.
Persiapan Beternak Burung Kenari
Sebelum masuk ke tahap bagaimana melakukan beternak burung Kenari, pasti ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan.
Mulai dari bibit atau induk Kenari, hingga kandang dan peralatan lainnya.


1.       Siapkan Indukan Sebagai pejantan dan betina

Pada hewan apa pun, tentu saja kita membutuhkan induk yang akan kita kawinkan  agar kelak kita bisa berkembang biak.
Nah, hal pertama yang perlu Anda persiapkan untuk ternak Kenari adalah tentu saja dengan jenis  Kenari itu sendiri.
Tapi jangan hanya memilih, Anda harus benar-benar mendapatkan 2 Kenari dengan jenis kelamin yang berbeda (jantan dan betina). Tentu saja ini jika Anda ingin ternak Kenari menggunakan kandang harian.
Jika Anda ingin Kenari, sistem koloni, maka Anda harus memiliki lebih dari 1 pasang burung Kenari. Bisa 2 pasang, 3 pasang, dan sebagainya.
Coba dengan mencampurkan jumlah antara kenari jantan dan betina di kandang yang sama.

Agar Anda mendapatkan jenis Kenari dengan jenis kelamin yang diinginkan, berikut adalah beberapa kiat cepat untuk membedakan antara Ternak Kenari jantan dan betina:

Karakteristik kenari jantan:
  • Rektum lebih menonjol, vertikal dan tegak lurus
  • lebih banyak berkicau, dan suaranya lebih keras daripada betina
  • Bentuk tubuhnya ramping dan panjang, lehernya juga panjang


Karakteristik Kenari Betina:

  • Bagian anal relatif datar
  • Itu kurang umum untuk bernyanyi, dan volumenya tidak keras
  • Bentuk tubuhnya bulat dan lehernya pendek

2. Siapkan Jenis Kenari yang Siap Kawin
Proses memilih kenari yang akan digunakan sebagai induk juga tidak bisa gegabah.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah usia jenis Kenari.
Pastikan Anda memilih kenari usia mapan dan siap untuk kawin.
Usia siap kawin untuk Kenari lebih dari 1 tahun.
Sedangkan karakteristik Ternak Kenari yang siap kawin dapat dilihat seperti di bawah ini.

Karakteristik kenari jantan yang siap Kawin:
  • Seringkali melompat, 
  • mengepakkan sayap adalah tanda bahwa Kenari jantan bernafsu
  • Berkicau sering


Karakteristik Kenari Betina siap kawin:
  • Seringkali mengepakkan sayap
  • Sering mematuk batang kandang

3. Siapkan Kandang untuk Ternak Kenari
Hal berikutnya yang harus disiapkan ketika Anda ingin Ternak Kenari adalah sangkar atau sangkar.

Karena dalam artikel ini ada 2 pilihan ternak, yaitu sistem koloni dan menggunakan kandang harian, maka ada 2 pilihan kandang yang bisa Anda gunakan.
Yang pertama adalah sangkar dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 60 cm. Kandang ini cocok untuk Kenari dengan sistem koloni 2 hingga 4 pejantan.
Jika Anda memiliki koloni dengan lebih banyak pejantan, Anda bisa menggunakan kandang yang lebih luas.
Tetapi jika Anda hanya memiliki 1 pasang induk, maka Anda dapat menggunakan kandang harian.
Jangan lupa juga tempat makan dan minum dan tempat bertelur.
Proses Perkawinan

Ketika Anda memiliki indukan jantan dan perempuan, jangan langsung menempatkannya di kandang yang sama.
Jangan terburu-buru, santai saja.
Tempat pertama dua calon induk di dua kandang yang berbeda.
Kemudian mendekatkan kedua kandang.
Ini agar kedua Kenari yang memiliki jenis kelamin yang berbeda untuk saling mengenal.
Untuk saat itu sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian masing-masing calon indukan.

Tetapi tanda bahwa kedua indukan  dapat disatukan adalah bahwa jantan akan memberi makan betina.
Si jantan juga akan mulai rajin bernyanyi sebagai cara untuk menarik perhatian Kenari Betina.
Jika kedua tanda sudah terlihat, maka Anda sudah dapat mengintegrasikan keduanya ke dalam kandang koloni atau kandang harian.
Seperti yang saya tulis di atas, jika dua indukan  Kenari telah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka cocok, Anda dapat segera menyatukan mereka dalam satu kandang.
Baik itu kandang koloni atau kandang harian.

Untuk perawatan, Anda bisa melakukannya sebagai perawatan dijemur untuk Ternak Kenari setiap hari.
Yaitu dengan mandi dan mengeringkannya di pagi hari.
Lalu ganti air minumnya setiap pagi.
Lakukan perawatan ini secara teratur sampai kedua pasangan kenari dan akhirnya bertelur.
Jika berhasil bertelur, Anda tidak perlu menjemur  lagi. Karena itu akan merusak embrio telur Kenari.

Setelah kenari betina bertelur, betina akan terus mengerami telur.
Sedangkan tugas kenari jantan adalah memberi makan betina agar tidak kelaparan.
Selama proses inkubasi ini, letakkan sangkar di tempat yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk kendaraan bermotor.
Ini agar Kenari Anda dapat mengerami telurnya dengan tenang dan tidak stres.
Jangan lupa untuk menjaga kandang tetap bersih. Ganti makanan dan minuman secara teratur.

Dari hari pertama hingga telur menetas, biasanya membutuhkan waktu 14 hari.
Saat telur kenari menetas, Anda bisa membiarkannya sendiri. Biarkan ibu memberi makanan kepada anak-anaknya.
Tugas Anda adalah menyiapkan makanan, secara teratur agar tidak kehabisan. Pasokan pakan harus lebih dari biasanya.
Karena sekarang mereka yang makan bukan hanya ibu tetapi juga anak, sehingga pemberian makanan akan lebih cepat habis. Jadi Anda jangan lupa untuk mengisinya.

Kesimpulan
Nah, itu adalah panduan lengkap tentang cara melakukan Kenari.
Metode ternak di atas dapat dilakukan bagi Anda yang masih pemula atau mereka yang memiliki burung lain.

Saran saya, mulailah dengan kandang harian.

Karena ini lebih mudah, baik dari segi perawatan maupun dari segi anggaran.



Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar