Pasang Banner

Pasang Banner
Pasang Banner

Rabu, 05 November 2014

Memories Mancing Muara Badak

muara badak
Muara badak sebenarnya cocok juga di jadikan alternatif tempat wisata di Kalimantan Timur. Kali ini saya mencoba share gimana rasanya mancing di tengah laut. Ini saya lakukan ketika perusahaan di tempat saya bekerja lagi slow down alias macet tidak beroperasi.

Suatu ketika ketika lagi lontang-lantung di kantor tidak ada yang akan di kerjakan dan situasi tidak menentu kami pun berinisiatif untuk mencari ide. Akhirnya muncullah ide mancing. Tidak tanggung-tanggung di tengah lautlah lokasi yang kami pilih untuk mancing, itung-itung kayak acara mancing mania hehe.

muara badak Oke,1 tahun yang lalu dari artikel ini du ketik sekitar bulan September tahun 2012 waktu itu harga batubara lagi turun drop sehingga kami pun menjadi pengangguran sementara, wkwk. Setelah menemukan ide mancing tersebut kami pun iuran untuk rencana sewa kapal waktu itu iuran 200 ribu sekitar 7 orang teman yang lain. Hari itu juga saya dan temen-teman membeli peralatan mancing, ada senar, kail, mata pancing, umpan, sama live jacket atau pelampung untuk jaga-jaga supaya lebih safety di tengah laut.

Muara Badak merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kecamatan Muara Badak merupakan salah satu wilayah penghasil minyak bumi dan gas alam (migas) di Kutai Kartanegara yang eksplorasi dan ekspoitasinya saat ini dikerjakan oleh perusahaan migas multinasional asal Amerika Serikat, VICO Indonesia. Namun tidak mengalami pembangunan yang layak dari Pemerintah kabupaten. Padahal eksplorasi ini sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Dibutuhkan peran serta pemerintah untuk merealisasikan kecamatan ini menjadi salah satu sumber objek wisata yang menjanjikan. Apabila kita melihat kondisi Muara Badak saat ini, sangat disesalkan apabila disebut sebagai salah satu kabupaten terkaya di Indonesia.

Kecamatan Muara Badak memiliki luas wilayah mencapai 939,09 km2 yang dibagi dalam 13 desa dengan jumlah penduduk sekitar 85.780 jiwa (2011). (Sumber wikipedia : Muarabadak)
muara badak
Sebelum melakukan acara mancing kami sudah terbiasa mepersiapkan semuanya termasuk makanan, minuman, bahkan termos sekedar untuk minum koi kami bawa.

Melihat cuaca yang agak ramah, malamnya kami menginap di rumah kontrakan dari perusahaan di perumahan Grand Tamansari Samarinda, jam 11 malam saya berangkat ke perumahan tersebut kemudian istirahat sekitar jam 03 dini hari kami pun berangkat dari perum Grand Tamansari menuju lokasi mancing, di samarinda sambil menungguin teman kami nongkrong di pasar pagi karena kondisi jalanan masih sepi maka perjalanan pun lancar sehingga sekitar jam 5 pagi sudah nyampai ke muara badak.
muara badak
Sebelum mulai mancing kami mampir ke salah seorang penduduk di situ untuk membeli udang yang di gunakan untuk umpan mancing kami. Tidak lama kemudian sampailah ke tepi pantai di muara badak. Pemandangan pantai yang sangat indah, angin laut semilir yang bikin sejuk suasana hati, duburan gelombang yang indah menyapa kami semua di pagi itu.

Kapal perahu kecil milik nelayan yang kami pesan pun datang dan menghampiri, kemudian kami masuk ke perahu tersebut. Agak hati-hati kami masuk karena kondisi yang basah dan agak licin. Perahupun di enkol dan mensin langsung menyala, melaju ke tengah laut.

Selama perjalanan laut pakai perahu klotok tersebut terlihatlah pemandangan yang menakjubkan, kami semua melihat kawanan lumba-lumba yang sedang melintas mengiringi lintasan perahu kami.
muara badak
Wow, wonderfulll teriak kami, pemandangan seperti itu memang baru pertama kami kami lihat. Maklum saja tempat tinggal kami jauh dari laut dan mungkin bisa di bilang 1 tahun sekali belum tentu lihat laut. kalaupun lihat waktu refreshing di pantai atau pas liburan.

Tak lama perahu motor berhenti, si pengemudi perahu sudah memperkirakan di mana lokasi yang banyak ikannya. Alhasil beberapa ikan kakap merah bisa kami pancing, lumayan bisa strike kaya di mancing mania hehe.

Kira-kira kedalaman air laut di muara badak sekitar 80 meter, hal ini bisa kami tebak dengan panjangnya senar pancing yang kami bawa. Tapi yang namanya perkiraan ya belum tentu benar. Beberapa kali kami pindah lokasi untuk mencari lokasi yang pas untuk mancing dan tempat-tempat yang ikannya banyak. Namun yang banyak kakap merah walaupun ada juga jenis ikan lainnya.

muara badak
Siang hari udara semakin panas dan terik matahari di kulit tangan terasa panas dan perih. Gosong tangan menjadi hitam. Tapi walaupun begitu tidaklah sia-sia hasil tangkapan, walaupun terbilang pemula dalam hal mancing di laut. Tapi untung saja waktu itu kami masih enjoy sampai selesai acara mancing, tidak seperti sebelumnya ketika acara mancing di Bontang banyak yang mabok laut hampir kami semua teler karena mabok.

Sekitar jam 5 sore hari mulai gelap, kami menyudahi acara mancing mania tersebut dan perahu klotok minggir ke tepi pantai. Liburan itu pun terasa menyenangkan dan heppy. Perut lapar melanda senja itu, setelah gegas dan packing-packing barang sudah selesai di masukkan mobil semua. Kami langsung tancap balik ke Samarinda tak lupa mampir ke warung Tahu Sumedang tuh di jalan Samarinda-Bontang lupa kilo meternya berapa.

Setelah acara santap selesai perjalanan pulang di lanjutkan dan sesampainya di Samarinda di bagilah hasi tangkapan tadi berupa ikan kakap merah, kakap putih, cakalang, sempat juga membeli kerang laut. Kemudian saya kasih ke yayang saya untuk di masak, hmmm sedap nian.

Trims...


Pasang Iklan Baris Gratis Di Iklancs.com Google Ping
Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar